Minggu, 16 Agustus 2009

SIWAK MEMBAWA KEBERKAHAN

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :

“Siwak adalah menyucikan mulut dan membawa keridhoan Allah” (Shahih Bukhari)


Satu batang kayu kecil yang tidak seberapa harganya. “Assiwak muthahharatun lilfami mardhaatun lirrabb” siwak adalah pensuci mulut kita dan pembawa keridhoan bagi Allah. Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa “Rasul saw berkali – kali, belasan bahkan puluhan bahkan ratusan riwayat yang menyebutkan tentang kemuliaan siwak. Didalam hadits lainnya riwayat Shahih Bukhari Rasul saw bersabda “lawla an asyuqqa alaa ummatiy La amartuhum bissiwaaki ma’a kulli sholaatin” kalau tidak karena risau akan memberatkan umatku niscaya kuwajibkan siwak itu pada setiap akan melakukan sholat.
Ada apa dibelakang siwak? Didalam riwayat Shahih Bukhari lainnya Rasul saw bersabda “aktsartu ‘alaikum fissiwaak” aku sarankan dan aku himbau kalian dengan memperbanyak bersiwak. Didalam riwayat tsigah lainnya Rasul saw bersabda “sholat bissiwak tafdhulu min sab’iin sholat bilaa siwak” shalat dengan memakai siwak spahalanya 70X lebih besar dari shalat tanpa memakai siwak.

Ada apa dengan 1 batang kayu yang terbuat dari pohon siwak ini? Hadirin, ketika Rasul saw berkata “muthahharatun lilfam” pembersih mulut. Kita berkata kalau pembersih mulut pasta gigi zaman sekarang bisa lebih membersihkan mulut. Tapi kita bertanya maksudnya, maksudnya ini membersihkan mulut yang bagaimana? (jawabannya adalah) Membersihkan mulut dari dosa – dosa. Adakah 1000 pasta gigi di muka bumi ini bisa mensucikannya? Siwak mensucikan kotoran – kotoran dosa – dosa yang ada di mulut kita. Mana buktinya? kalimat selanjutnya “mardhotun lirrabb” membawa keridhoan bagi Allah Swt. Jadi yang memakai siwak itu membuka keridhoan Allah.

Para ilmuwan kita membuktikan pada kayu siwak itu banyak zat – zat yang bermanfaat bagi manusia. Diantaranya ada zat yang ketika terserap oleh syaraf di gigi dan mulut kita mempengaruhi syaraf pada otak kita dan menenangkan syaraf otak. Syaraf – syaraf otak itu menjadi tenang apabila terkena dan terangsang oleh zat yang ada pada kayu siwak. Turun emosinya. Kalau seseorang sudah turun emosinya, terjaga bibirnya, terjaga mulutnya dari mencaci, terjaga mulutnya dari membicarakan aib orang lain, terjaga mulutnya dari memfitnah orang karena emosi dan hatinya tenang. Demikian hebatnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw yang super modern. Oleh sebab itu beliau bersabda aktsartu a’laikum fissiwak” aku sunnahkan, aku ajarkan, aku wasiatkan pada kalian untuk banyak memakai siwak. Demikiankarena semakin banyak seseorang memakai siwak, makin tenang pikirannya, makin rendah emosinya, dan “muthahharatun lilfam” mensucikan mulutnya dari dosa – dosa. Kalau mulut itu bersih dari dosa – dosa, doanya lebih cepat diijabah oleh Allah.

Sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Rasul saw disaat beliau wafat pun, beliau sedang di pangkuan Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha. Berkata Sayyidatuna Aisyah Rasulullah saw yuhibbu siwak” Rasul saw itu cinta sekali dengan siwak, selalu bersiwak dalam keadaan apapun. Maka saat beliau sudah di sakaratul maut, dahi beliau sudah terus keluar keringat dan beliau dalam demam berhari – hari seraya melirik siwak di tangan Abdurrahman bin Abi Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum. Siwak dipegang oleh saudara kandungnya Sayyidatuna Aisyah yaitu Abdurrahman bin AbiBakar Ashshiddiq. Ada siwak ditangannya, Rasul melirik siwak itu. Rasul sudah lemah menanti detik detik kemangkatan. Maka Sayyidatuna Aisyah yang terus menangis berkata “aturiidussiwaak ya Rasulallah?” kau ingin siwak wahai Rasul? karena Rasul melirik siwak ditangan Abdurrahman bin Abi Bakar Ashshiddiq, Rasul mengangguk. Maka Sayyidatuna Aisyah mengambilnya dan membersihkan siwak itu, setelah bersih diberikan kepada Rasul dan beliau bersiwak. Setelah beliau bersiwak, beliau mengambil air di bejana dan membasuh wajahnya lalu berkata “Laa ilaaha illallah…., inna lilmauti sakaraat” beliau berkata “lailahailallah, sungguh dalam kematian itu sakarat yang memedihkan, kata Rasul saw lalu beliau mengangkat telunjuknya ke langit dan berkata beliau : “lirrafiiqil a’la” aku memilih untuk bersama Yang Maha Tinggi. Dan jatuhlah tangan beliau dan saat itulah beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Didalam riwayat lainnya dijelaskan Rasul saw berdoa kepada Allah “wahai Allah pedihkan sakaratul mautku ini dan ringankan untuk ummatku”. Aku saja, pedihkan untukku (Rasul saw) sakaratul maut sepedih – pedihnya dan ringankan untuk ummatku. Maka beliau berkata “inna lil mauti sakarat” sungguh pada kematian itu kepedihan, kata Rasul saw. Lalu mengangkat tangannya dan berkata “firrafiiqil a’laa” aku memilih untuk bersama Yang Maha Tinggi. Dan jatuhlah tangannya, berkata Aisyah ra nafas terakhir beliau kurasakan menghembus di pipiku dan wafatlah beliau saw.

Beliau wafat dengan mengamalkan sunnah hingga berkata para muhadditsin, sunnah terakhir yang diamalkan oleh Rasul saw adalah siwak sampai saat beliau ingin menghadap Allah pun masih beradab dengan bersiwak dulu baru menghadap Allah Swt. “Wa innaka la’alaa khuluqin adzim” dan akhlak agung beliau terlihat dari beliau belum memangku beban risalah sampai menjadi Rasul walaupun beliau menjadi Rasul sebelum beliau lahir ke muka bumi tapi pembawa tugas risalah mulai usia 40 tahun. Tapi beliau mulai dari lahir sudah digelari “Al Amin” akhlak yang agung. Lahir dalam keadaan sujud, demikian riwayat tsigah pada sirah Ibn Hisyam. Lalu beliau mempunyai akhlak yang sangat sempurna dan indah bahkan diakui oleh musuh – musuhnya sampai mengemban risalah, sampai wafat pun beliau dalam akhlak yang agung. Dalam akhlak yang agung bersiwak dulu sebelum menghadap Allah. Demikian Nabiku dan Nabi kalian, junjunganku dan junjungan kalian Sayyidina Muhammad Saw.

Ketika jenazah sudah ditutupkan. Para sahabat, yang memandikan beliau adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, Sayyidina Abbas bin Abdul Mutholib radiyallahu anhum dan beberapa kerabat beliau. Selesai dimandikan, jenazah ditutup dengan kain hibaraan dan saat itu hadirin – hadirat para sahabat yang mendengar kabar, datang satu – persatu. Lantas Rasul saw sudah berwasiat kepada Sayyidina Ali bin Abi Tholib “jika aku wafat nanti jangan langsung di shalatkan karena beri kesempatan Jibril dan para malaikat menyolatkan aku setelah itu baru kalian menyolatkan aku saw”.

Inilah kemuliaan siwak dan bagi kita yang ingin mendapatkan pecahan dari keridhoan Allah. Ini bukan pecahan berlian, bukan pecahan emas. Kalau pecahan berlian dan emas saja bias diperebutkan oleh manusia, bagaimana pecahan keridhoan Allah yang ada di sebatang siwak yang tidak seberapa harganya. Ini disampaikan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw “Assiwak muthahhartun lilfami mardhotun lirrabb”. Benahi hari – hari kita dengan sunnah Nabi Muhammad Saw dan ternyata hal itu membawa manfaat besar bagi kehidupan kita, jasad kita, kesehatan kita dan kebahagiaan kita yang akan datang. Insya Allah semoga aku dan kalian berkumpul bersama Nabiyyuna Muhammad Saw di yaumal qiyamah.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari tentang salah satu rahasia, ini pembahasan saya yang terakhir. Tentang salah satu rahasia kemuliaan kesehatan kita. Ketika para ilmuwan kita menemukan bahwa ternyata satu cara yang paling efektif untuk menyembuhkan penyakit penyumbatan darah, penggumpalan darah seperti stroke dan lain sebagainya. Ternyata caranya itu adalah posisi bersujud. Posisi sujud itu 7 anggota sujud yaitu 2 telapak tangan, dahi, 2 lutut, kedua kaki. Itu 7 anggota sujud ternyata yang paling banyak dan sensitif urat syaraf di tubuh kita. Ketujuh – tujuhnya disentuhkan ke bumi dan bumi adalah grafitasi yang terbesar yang ada dari semua magnet. Kita sekarang dengar pengobatan pakai magnet. Ternyata magnet terbesar itu adalah grafitasi bumi tentunya, lebih dari semua magnet karena bumi adalah magnet terbesar. Ketika 7 anggota tubuh itu disentuhkan ke bumi bagaikan charger yang melancarkan aliran darah di pusat – pusat syaraf. 2 telapak tangan, 2 kaki, 2 lutut dan di dahi. Lebih dari itu posisi kepala yang berada dibawah jantung membuat jantung memompa darah. Terpompa dengan derasnya ke seluruh urat syaraf otak dan itu membuat terbukanya penyumbatan – penyumbatan yang ada di otak manusia. Jadi posisi sujud itu sangat efektif. Makin lama sujud seseorang, makin sehat wal afiah ia dari penyakit – penyakit berupa penyumbatan darah.

Riwayat Shahih Bukhari, dijelaskan bahwa Rasul saw itu kalau shalat malam sujudnya seperti membaca 50 ayat. 50 ayat itu kira – kira 10 sampai 15 menit. Posisi itulah yang barangkali kita terberat tapi ternyata justru posisi itu membawa kesehatan bagi tubuh kita, membawa manfaat bagi kita. Inilah ajaran yang paling modern tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Semakin dalam ilmuwan mempelajari biologi dan ilmu – ilmu ini makin ia semakin membuktikan betapa sempurnanya sunnah Sayyidina Muhammad Saw.

Kita mengingat Nabi Saw yang hanya seseorang tidak punya apa – apa, tidak punya harta, tidak punya pasukan, tidak punya kedudukan dan tidak punya sesuatu. Akan tetapi punya kekuatan Allah yang hanya seorang ini diutus oleh Allah di permukaan bumi seorang diri, seorang muslim dan yang lainnya adalah orang yang menyembah selain Allah. Maka Rasul saw disaat itu berdakwah dengan segala keterbatasannya, akan tetapi Allah jadikan beliau saw orang yang paling sukses dari semua orang yang pernah hidup di muka bumi Allah Swt. Siapa yang paling sukses? Sayyidina Muhammad Saw. Karena apa? karena dakwah beliau itu bagaikan batu yang dilemparkan ke dalam genangan air, jatuh, gelombangnya kecil tapi semakin jauh gelombang makin besar dan makin besar. Demikian gelombang dakwah Nabiyyuna Muhammad Saw. Beliau yang terjebak hanya di Makkah, Madinah dan sekitarnya wilayah yang paling jauh adalah hanya sampai di Tabuk, beliau tidak sampai ke Barat dan Timur. Apalagi tidak pula sampai ke Indonesia di masa itu. Akan tetapi gelombang dakwah beliau yang menyampaikan risalah itu sampai disini. Sampai ratusan ribu, jutaan manusia masih mengikuti tuntunan Islam. Inilah semua berkat salah satu doa beliau sebagaimana riwayat Musnad Ahmad bin Hambal beliau mengangkat tangannya lantas menghadap ke Timur, menghadap ke Barat, menghadap ke semua penjuru dengan satu doa “Allahumma aqbil biquluubihim” wahai Allah datangkan hati mereka, menghadap ke kanan, ke kiri, kata Rasul. Orang – orang yang melihat Rasul “mau apa ini? di depannya tidak ada orang – orang, kiri kanan, depan belakang, semua penjuru beliau berdoa “Ya Allah datangkan hati mereka datangkan hati mereka”. Ternyata munajat itu tentunya di dengar oleh Rabbul Alamin, disampaikan dengan gelombang kemuliaan yang Allah munculkan lewat para muhajirin dan anshar, tabi’in, tabiut tabi’in, aslafunnasshalihin sampai malam hari ini ummat Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah orang yang paling banyak pengikutnya di dunia dan di akhirat dari salah satu keberkahan doa beliau “Allahumma aqbil biquluubihim''.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

wolles world Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template